PRAKTIKUM I
A. Judul : Filum Porifera
B. Tujuan Praktikum
1. Untuk melatih mahasiswa dalam mendeskripsikan ciri khas anggota-anggota porifera berdasar ciri morfologi struktur tubuh
2. Untuk melatih mahasiswa melakukan identifikasi terhadap anggota porifera
C. Dasar Teori
Porifera berasal dari kata pori yang berarti lubang-lubang kecil, dan faro yang berarti membawa. Jadi, porifera adalah hewan yang membawa/memiliki lubang-lubang kecil pada tubuhnya. (Kastawi. 2005)
Porifera merupakan satu filum dalam kerajaan hewan yang hewan-hewan anggotanya memiliki ciri dinding tubuhnya berpori-pori. Bentuk umum tubuhnya adalah radial simetris, hidup soliter atau berkoloni dan melekat pada substrat yang keras di dasar perairan. Secara fisiologis sel-sel tubuhnya cenderung untuk bekerja secara individual dan tidak ada terkoordinasi.
Tubuhnya disokong oleh sistem kerangka dalam yang sangat sederhana, yakni berupa spikula-spikula yang terbuat dari kapur ( CaCO3), kaca/silikat (H2Si3O7) atau spongin (bahan organik). Berdasarkan bahan pembentuk kerangkanya, filum porifera dibagi menjadi 3 gelas, yakni Calcarea (Calcispongiae), Hexactinellida (Hylospangiae) dan Demospongia. (Team penyusun. 2012)
1. Hexactinellida (Hyalospongiae)
Hexactinellida (dalam bahasa Yunani, hexa=enam) atau Hyalospongiae (dalam bahasa Yunani, hyalo=kaca/transparan, spongia=spons) memiliki spikula yang tersusun dari silika. Ujung spikula berjumlah enam seperti bintang. Tubuhnya kebanyakan berwarna pucat dengan bentuk vas bunga atau mangkuk. Tinggi tubuhnya rata-rata 10-30 cm dengan saluran tipe sikonoid. Contoh Hexactinellida adalah Euplectella.
Struktur histologis Hexactinellida berbeda dengan spons-spons yang lain. Seluruh permukaan tubuh yang bersentuhan dengan air tertutupi bukan oleh pinakoderm melainkan oleh bingkai benang-benang synsytium yang melewati tonjolan-tonjolan spikula panjang. 1. Demospongiae
Demospongiae merupakan kelas terbesar yang mencakup 90% dari seluruh jenis porifera. Demospongiae (dalam bahasa Yunani, demo=tebal, spongia=spons) memiliki rangka yang tersusun dari serabut spongin. Tubuhnya berwarna cerah karena mengandung pigmen yang terdapat pada amoebosit. Contoh Demospongiae adalah spongia, hippospongia dan Niphates digitalis. Umumnya Demospongiae hidup di laut dalam maupun dangkal, meskipun ada yang di air tawar. Bentuk tubuhnya tidak beraturan dan bercabang. Tinggi dan diameternya ada yang mencapai lebih dari 1 meter. Seluruh Demospongiae memiliki saluran air tipe Leukonoid.
2. Calcarea (Calcisspongiae)
Calcarea (dalam Latin, calcare = kapur) atau Calcispongiae (dalam Latin, calci=kapur, spongia=spons) memiliki rangka yang tersusun dari kalsium karbonat. Warna tubuh anggota calcarea ada yang abu-abu gelap, kuning menyala, merah atau seperti warna bunga lavender. Ukuran tubuhnya relative kecil, dengan tinggi tidak lebih dari 10 cm. Tubuhnya kebanyakan berwarna pucat dengan bentuk seperti vas bunga, dompet, kendi, atau silinder. Tinggi tubuh kurang dari 10 cm. Struktur tubuh ada yang memiliki saluran air askonoid, sikonoid, atau leukonoid.
Hidupnya dapat ditemukan disebagian besar laut di dunia, khususnya di perairan pantai yang dangkal. Contoh genus umum ditemukan antara lain: Leucosolenia (tipe askonoid), Sycon (tipe sikonoid).
Berdasarkan jalan masuknya air ke dalam tubuh, Porifera dibedakan menjadi 3 tipe, yaitu:
a. Asconoid
Tipe asconoid adalah tipe yang paling sederhana pada Porifera. Air akan masuk ke ostium, lalu menuju ke atrium atau rongga tubuh dan akan keluar lewat oskulum.
a. Syconoid
Dibandingkan dengan tipe asconoid, jenis ini lebih rumit. Air yang masuk melalui pori-pori atau ostium akan menuju saluran radial, lalu ke atrium atau rongga dan keluar melalui oskulum.
b. Leuconoid atau Rhagon
Tipe Leuconoid merupakan tipe yang paling kompleks pada Porifera. Air masuk melalui pori-pori atau ostium, kemudian menuju saluran radial yang bercabang-cabang, kemudian masuk ke bagian atrium dan akan keluar melalui oskulum.
(Jasin. 1992)
A. Alat Dan Bahan
1. Media asli awetan hewan dari filum porifera
2. Media Gambar
3. Mikroskop
4. Loupe
B. Cara Kerja
1. Melakukan pengamatan langsung atau tidak langsung terhadap preparat yang diamati.
2. Menggambar struktur morfologi dari preparat yang diamati.
3. Melakukan identifikasi terhadap anggota Porifera yang diamati dengan menggunakan kunci identifikasi yang ada.
C. Hasil Pengamatan
1.
| |
| 1 |
Perbesaran 10 X 40 Gambar tangan
Perbesaran 10 X 10 Gambar tangan
Keterangan :
1. Spikula
Klasifikasi Ilmiah Spongia sp
Kingdom : Animalia
Phylum : Porifera
Class : Hexactinellida
Ordo : Asconosa
Genus : Spongia
Spesies : Spongla sp
1.
| |
| 1 2 3 |
Gambar potret Gambar tangan
Keterangan :
1. Ostium
2. Oskulum
3. Pinakosit
Klasifikasi Scypha sp
Kingdom : Animalia
Phylum : Porifera
Class : Calcispongiae/calcarea
Ordo : Syconosa
Genus : Scypha
Spesies : Scypha sp
1. Awetan Phatellia ventilabrum
| |
| 1 2 |
Gambar potret Gambar tangan
Keterangan :
1. Ostium
2. Oskulum
Klasifikasi Phatellia ventilabrum
Kingdom : Animalia
Phylum : Porifera
Class :Demospongiae
Ordo : Axinellida
Genus : Phatellia
Spesies : Phatellia ventilabrum
A. Pembahasan
Dari hasil pengamatan dapat diketahui bahwa preparat yang diamati pada miksroskop adala Spongia sp yang termasuk dalam kelas hexactinellida. Tubuh dari hexactinellida ini memiliki sistem kerangka yang sangat sederhana yaitu berupa spikula yang terbuat dari dari silikat (CaSiO3) yang berbentuk triakson, yakni dengan enam jari atau perbanyakan dari enam jari. Fungsi utama dari silikat adalah membentuk rangka pendukung yang mencegah rubuhnya jutaan rongga berflagella lembut dan saluran air dalam spons.
Sedangkan pada gambar yang kedua diamati secara langsung, artinya diamati tanpa menggunakan mikroskop. Setelah diamati secara kasat mata, ternyata porifera ini termasuk dalam kelas calcarea karena kerangka luarnya tersusun dari kapur (CaCO3). Morfologi luarnya tersusun atas ostium, pinakosit, dan oskulum (kanal keluar). Ostium atau apurturea merupakan lubang kecil dari porosit sebagai lubang masuknya air kedalam tubuh porifera. Setiap pori dibentuk oleh porosit, sebuah sel yang bentuknya seperti tabung pendek yang memanjang dari permukaan luar sampai ke spongosol.
Selain ostium, morfologi luar dari kelas calcarea ini terdapat pinakosit. Pinakosit merupakan sel-sel yang berdinding tebal yang berada pada permukaan luar tubuhnya dan fungsinya untuk melindungi sel-sel yang berada di lapisan dalam setelah lapisan epidermis (pinakoderm).
Sedangkan oskulum atau disebut juga kanal luar merupakan pori besar yang terdapat pada tubuh porifera. Oskulum berfungsi sebagai tempat keluarnya air yang berasal dari spongosol. Spongosol tersebut merupakan rongga dibagian dalam tubuh porifera. Dalam tubuh porifera ini ditemukan kedua sistem saluran air yang penyerapan air dimulai dari pori-pori atau ostium dan diakhiri pada lubang keluar utama, dalam hal ini oskulum yang telah disebutkan sebelumnya. Berdasarkan teori, sebelum air dikeluarkan melalui oskulum, maka air yang dari segala jurusan tubuh porifera ditampung lebih dahulu di dalam rongga sentral atau biasa disebut spongosol. Namun dalam praktikum ini tidak ditemukan adanya spongosol berhubung pengamatan ini hanya dilakukan tanpa menggunakan mikroskop.
Pada gambar terakhir yang diamati merupakan awetan porifera yang termasuk dalam kelas Demospongiae karena tubuhnya disokong oleh sistem kerangka dalam yang berupa spongin ( bahan organik). Morfologi luar dari kelas ini tersusun atas ostium dan oskulum.
Seperti halnya pada kelas calcaea di atas, oskulum ini berfungsi sebagai tempat keluarnya air yang berasal dari spongosol. Spongosol tersebut merupakan rongga dibagian dalam tubuh porifera.
Sedangkan ostium atau apurturea merupakan lubang kecil dari porosit sebagai lubang masuknya air kedalam tubuh porifera. Setiap pori dibentuk oleh porosit, sebuah sel yang bentuknya seperti tabung pendek yang memanjang dari permukaan luar sampai ke spongosol. Spongosol tersebut merupakan rongga dibagian dalam tubuh porifera.
Kunci Identifikasi Hewan Tingkat Kelas
1.a. Hewan yang mempunyai tulang belakang atau tali saraf Chorda dorsalis pada punggungnya (Filum Chordata, Sub filum vertebrata)........................................28
b. Tidak mempunyai tuang belakang (Invertebrata)...................................................2
2.a. Tubuhnya terdiri atas satu sel (Filum Protozoa).....................................................3
b. Tubuh tidak bersel satu, tersusun atas banyak sel...................................................6
3.a. Bergerak dengan bulu cambuk atau flagellum................................Kelas Flagellata
b. Bergerak tidak menggunakan flagellum.................................................................4
4.a. Bergerak dengan menggunakan kaki semu, berubah-ubah......Kelas Pseudopoda
b. Bergerak tidak menggunakan kaki semu................................................................5
5.a. Bergerak dengan menggunakan bulu getar..........................................Kelas Ciliata
b. Tidak dapat bergerak, dapat berkembangbiak vegetatif dengan membentuk spora atau schizogoni................................................................................Kelas Sporozoa
1.a. Tubuh tersusun atas banyak lubang-lubang kecil (Filum Porifera).......................7
b. Tubuh tidak memiliki pori-pori.............................................................................9
2.a. Kerangka/ spikula tersusun atas bahan kapur.................................Kelas Calcarea
b. Kerangka tubuh bukan dari zat kapur...................................................................8
8.a. Kerangka tersusun dari sponging atau spon...........................Kelas Demospongia
b. Kerangka tersusun atas bahan silikat / zat kesik......................Kelas Heactinelida
9.a. Memiliki dua lapis jaringan tubuh, dengan rongga tubuh gastovaskuler (filum Coelenterata).......................................................................................................10
b. Lapisan jaringan tubuh tidak 2, tetapi 3 lapisan jaringan...................................12
10.a. Memiliki bentuk tubuh dan warna yang bervariasi seperti bunga.............kelas Anthozoa
b. Tubuh tidak berwarna-warni...............................................................................11
11.a. fase hidupnya dominan sebagai medusa.......................................kelas Schipozoa
b. fase hidupnya dominan sebagai polip.............................................kelas Hydrozoa
Berdasarkan hasil kunci determinasi dapat diidentifikasi bahwa preparat yang diamati dengan mikroskop yaitu :
· 1b : Tidak mempunyai tulang belakang
· 2b : Tubuh tidak bersel satu, tersusun atas sel banyak
· 6a : Tubuhnya tersusun atas banyak lubang-lubang kecil
· 7b : kerangka tubuh bukan dari zat kapur
· 8b : kerangka tersusun atas bahan silikat/zat kersik
Maka, dapat disimpulkan bahwa preparat tersebut termasuk dalam kelas Hexactinellida
Sedangkan pada awetan porifera yang kedua, dapat diidentifikasi dengan menggunakan kunci determinasi dapat diketahui bahwa :
· 1b : Tidak mempunyai tulang belakang
· 2b : Tubuh tidak bersel satu, tersusun atas banyak sel
· 6a : Tubuh tersusun atas banyak lubang-lubang kecil (filum porifera)
· 7a : Kerangka/ spikula tersusun atas bahan kapur
Maka, dapat disimpukan bahwa awetan tersebut termasuk dalam kelas Calcarea.
Dan pada awetan porifera yang ketiga, dapat diidentifikasi dengan menggunakan kunci determinasi dapat diketahui bahwa :
· 1b : Tidak mempunyai tulang belakang
· 2b : Tubuh tidak bersel satu, tersusun atas banyak sel
· 6a : Tubuh tersusun atas banyak lubang-lubang kecil (filum porifera)
· 7b : Kerangka tubuh bukan dari zat kapur
· 8a : Kerangka tersusun dari sponging atau spon
Maka dapat diketahui bahwa awetan tersebut termasuk dalam kelas Demospongia.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan bahwa filum porifera memiliki ciri khusus yaitu hewan anggota filum ini memiliki pori pada dinding tubuhnya. Sedangkan bila diamati berdasarkan bahan pembentuk kerangkanya, filum porifera dibagi menjadi 3 gelas, yakni Calcarea (Calcispongiae), Hexactinellida (Hylospangiae) dan Demospongia.
Sedangkan kelas hexactinellida yang telah diamati dengan menggunakan mikroskop, struktur tubuhnya terdiri atas spikula. Kelas calcarea struktur tubuhnya tersusun atas ostium, pinakosit, dan oskulum (kanal keluar). Dan awetan yang terakhir yaitu kelas Demospongia, Morfologi luarnya tersusun atas ostium dan oskulum.
A. Jawaban Tugas
1. Gambar sistem kanal pada tubuh porifera pada berbagai tipe saluran air :
a. Askon
b. Sikon
c. Leukon
1. Jelaskan proses pembentukan spikula tipe monoakson dan triakson
- Tipe monoakson,spikula-spikula yang bersifat monoakson (spikula bersumbu satu) dibentuk oleh sebuah sel scleroblast didalam sel scleroblast tersebut mula-mula terjadi seutas benang yang terbuat dari bahan organik, kemudian disekitar benang itu di depositkan bahan-bahan CaCO3 Seluruh bentukan itulah yang kemudian menjadi spikula. Setelah stikula terbentuk maka sel scleroblast yang membelah diri menjadi 2 yang satu disebelah sel pembentuk atau founder semaka sel dang yang lain disebut sel penebal (thickner).
- Tipe triakson, dibentuk oleh sel scleroblast, bila spikula telah sempurna terbentuk scleroblast akan meninggalkan spikula. Bila spikula tersebut telah selesai terbentuk selanjutnya akan bertemu yang lain di ujung-ujung cuatannya.
3. Buatlah skema klasifikasi porifera
| Kelas Calcarea |
| Kelas Hexatinellida |
| Kelas Demospongiae |
| Contoh : Leucosolenia Grantia Sycon Scypha |
| Contoh : Euplectella Pheronema Hyalonema |
| Contoh : Euspongia Spongilla Cliona Microciona |
| Porifera |
DAFTAR PUSTAKA
Jasin, Maskoeri. 1992. Zoologi Invertebrata. Surabaya : Sinar Wijaya
Kastawi, Yusuf. 2005. Zoologi Avertebrata. Malang : UNM
Team Penyusun. 2012. Zoologi Ivertebrata. Gorontalo : Jurusan Biologi, UNG
The Best Products Of Tecate Titanium
BalasHapusTecate toaks titanium Titanium is an alloy of the finest materials titanium boiling point ever made. This solid titanium curling iron stainless steel structure titanium mens wedding band is made of a solid platinum alloy. gr5 titanium